Ketika Puasa Bolehkah Berkumur Saat Wudhu

Ketika Puasa Bolehkah Berkumur Saat Wudhu

كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا كان جنبا فأراد أن يأكل أو ينام توضأ وضوءه للصلاة

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada dalam kondisi junub, kemudian beliau ingin makan atau tidur, beliau berwudhu sebagaimana wudhu ketika hendak shalat.” (H.r. Muslim, 305).

Namun begitu, seperti menjadi catatan di atas, jangan sampai kondisi junub ketika puasa membuat Anda meninggalkan sholat subuh, disebabkan malas mandi.

Karena meninggalkan sholat adalah dosa yang sangat besar. Sebelum sholat, mandi wajib dulu. Sebab, ini syarat sah shalat. Allah berfirman,

Ketika ada orang junub bangun tidur di penghujung malam, dia berada dalam keadaan harus memilih antara mandi dan sahur, apa yang harus didahulukan?

Dari penjelasan di atas, kita punya kesimpulan bahwa mandi junub tidak harus dilakukan sebelum subuh. Orang boleh mandi junub setelah subuh, dan puasanya tetap sah.

Sementara sahur, batas terakhirnya adalah subuh. Seseorang tidak boleh sahur setelah masuk waktu subuh.

Dengan menimbang hal ini, seseorang memungkinkan untuk menunda mandi dan tidak mungkin menunda sahur. Karena itu, yang mungkin dia lakukan adalah mendahulukan sahur dan menunda mandi.

Hanya saja, sebelum makan sahur, dianjurkan agar berwudhu terlebih dahulu. Sebagaimana keterangan dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,

Perhatikan Hal Ini sebelum Mengonsumsi Paracetamol Saat Hamil

Selain berkonsultasi dengan dokter, Bumil juga harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini sebelum mengonsumsi paracetamol:

Beberapa produk paracetamol ada yang dicampur dengan kafein. Jangan sampai Bumil mengonsumsi paracetamol dengan kandungan kafein yang tinggi. Soalnya, terlalu banyak mengonsumsi kafein selama hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan gangguan kesehatan lainnya.

Dosis kafein maksimal untuk ibu hamil adalah 200 mg per hari. Dosis ini sudah termasuk yang berasal dari makanan, minuman, ataupun obat. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi obat paracetamol, perhatikan dulu kandungan kafeinnya, ya.

Selain cermat membaca kandungan kafein, pastikan juga Bumil hanya mengonsumsi paracetamol sesuai dosis anjuran. Umumnya, dosis anjuran paracetamol untuk mengatasi nyeri dan demam pada ibu hamil adalah 500 mg. Ini bisa diberikan tiap 4–6 jam sekali, dengan dosis maksimal 4000 mg per hari.

Saat hamil, tubuh Bumil lebih rentan sakit dan mudah terserang infeksi. Oleh karena itu, sebelum memegang obat, cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh.

Mengonsumsi paracetamol saat hamil pada dasarnya aman, apalagi jika usia kandungan sudah menginjak trimester kedua. Meski begitu, tetaplah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, misalnya melalui chat online di aplikasi ALODOKTER, sebelum mengonsumsi obat apa pun ya, Bumil.

Selain agar lebih aman, penyebab keluhan yang Bumil rasakan juga jadi bisa diketahui dan ditangani dengan tepat.

Mabuk dalam perjalanan bisa terjadi dalam perjalanan mudik dengan jarak dan waktu tempuh yang lama. Salah satu gejala akibat mabuk perjalanan adalah muntah. Lantas, apakah muntah saat berpuasa bisa membatalkan puasa?Berikut penjelasannya.

Keamanan Konsumsi Paracetamol Saat Hamil

Pada dasarnya, mengonsumsi paracetamol saat hamil relatif aman, kok. Pasalnya, sampai saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa obat paracetamol dapat membahayakan janin, khususnya pada kehamilan trimester kedua dan ketiga.

Meskipun paracetamol aman dikonsumsi saat hamil, akan lebih baik jika Bumil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Dokter akan menentukan boleh atau tidaknya ibu hamil mengonsumsi obat ini, sesuai dengan kondisi kesehatan Bumil.

Sebelum mengonsumsinya, Bumil disarankan untuk mengikuti aturan pakai yang tertera di kemasan paracetamol. Kalau dosis paracetamol yang Bumil konsumsi tidak tepat, obat jadi tidak efektif mengatasi keluhan atau justru berisiko menimbulkan efek samping, seperti overdosis, jika dosisnya berlebihan.

Perhatikan juga kandungan tambahan yang ada di dalam produk. Agar aman, sebisa mungkin hindari konsumsi paracetamol yang mengandung campuran kodein, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

“Jika kalian dalam keadaan junub, bersucilah..” (QS. Al-Maidah: 6) Demikian, semoga bermanfaat

(Sumber: Kebumenkab.go.id)

Bolehkah minum paracetamol saat hamil mungkin menjadi pertanyaan yang muncul kala Bumil mengalami demam. Apalagi, obat ini memang sangat umum digunakan untuk menurunkan demam. Namun, kalau diminum ketika hamil, apakah tetap aman?

Paracetamol adalah obat penurun panas dan pereda nyeri yang umum digunakan untuk mengatasi demam, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri sendi. Paracetamol juga merupakan obat bebas yang bisa dibeli tanpa resep dokter.